Air Terjun Songgolangit diambil dari bahasa Jawa, dimana songgo artinya menyangga sedangkan langit berarti langit, sehingga secara gamblang Air Terjun Songgolangit adalah air terjun yang menyangga langit. Jika dilihat dengan sekasama, Air Terjun Songgolangit Jepara memang tampak menopang langit dengan ketinggian kurang lebih 80 meter dan memiliki lebar 2 meter.
2. Air Terjun Grenjengan Dowo Jepara
3. Air Terjun Nganten Jepara
Air Terjun Jurang Nganten, dari namanya saja kita sudah dibuat ingin tahu seperti apa pentuk air terjun ini. Nah, yuk kita langsung meluncur ke desa Tanjung, kecamatan Pakis Aji, kabupaten Jepara.
4. Air Terjun Dung Paso Jepara
Air terjun ini mulai jadi perhatian para traveler yang mau liburan di Jepara. Air terjun yang terletak di dukuh Kedawung, desa Somosari, kecamatan Batealit.
Lokasinya tidak jauh dengan air terjun Nongko Pace. Untuk mencapai tempat ini cukup mudah, dari lokasi parkir yaitu di kawasan dekat SD Somosari 03, anda harus berjalan selama kurang dari satu jam melewati perkebunan warga dan sungai yang memiliki batuan yang cukup besar.
5. Air Terjun Kedung Ombo Jepara
Curug Kedung Ombo adalah air terjun yang tidak terlalu tinggi yang berada di daerah Bangsri, tepatnya di desa Papasan. Butuh waktu sekitar 1 sampai 2 jam dari pusat kota untuk menjangkau tempat ini karena akses jalan yang kurang baik.
 |
| https://id.wikipedia.org |
Anda harus punya semangat juang yang tinggi untuk sampai di air tejun ini karena akan dihadapkan dengan medan yang menantang. Antara lain kondisi jalan yang sempit, menaiki perbukitan dengan tekstur tanah yang kurang rata hingga menyeberangi sungai dengan aliran yang lumayan deras.
6. Air Terjun Nongko Pace Jepara
Masih pengen blusukan cari air terjun lagi ? coba saja datang di desa Batealit, kecamatan batealit. Disana ada air terjun yang bernama Nongko Pace, masih tetanggaan sama air terjun Dung Paso. Buat kamu yang pengen datang kesini, yang pertama pastikan dulu kalau kamu berani.
Sekedar informasi, untuk sampai disini kamu harus ber-tracking ria selama kurang lebih dua jam di medan yang enggak biasa, yaitu jalanan hampir tidak terlihat karena tertutup oleh semak belukar dan terus menanjak, setelah itu kamu akan melewati jalanan lembab karena tertutup pepohonan yang rimbun, mata kamu harus tetap waspada sama binatang yang namanya pacet di tempat ini, kemudian kamu harus melewati sungai kemudian menaiki bebatuan yang licin.